oleh Deddy Arsya
Di hadapan hayat, manusia sungguh bebas
garis hidup sendiri dapat kauputus kapan saja
dengan ini racun yang akan menggeronggong dalam nadi
dengan pedang pada leher ini bergoyang bagai pendulum di seutas tali
padahal manusia seperti kuda yang ditunggang-pacunya sendiri
gelombang gadang nasib buruk menceburkan dirimu ke laut
memaksamu meminum 4 butir sublimat sebelum tidur
dan tetap bersikeras berkata: “manusia sungguh bebas!”
(Kompas, 22 November 2015)