Category Archives: tinjaun buku

Hamka dan Nasib Sebuah Roman

Oleh Deddy Arsya

Tenggelamnya Kapal van der Wijck ditulis tahun 1938. Usia Hamka 31 tahun ketika. Tentang usianya itu Hamka menyebutnya sebagai “… masa darah muda cepat alirnya dalam diri, dan khayal serta sentimen masih memenuhi jiwa.”

Novel ini memang cerita masa muda yang sentimentil: kasih tak sampai. Sebagaimana karya sezamannya, novel ini menggunakan model penuturan yang banyak dipakai pada kurun itu: bahasa mendayu-dayu dengan pola surat-menyurat. Bercerita tentang Hayati dan Zainuddin yang dipisahkan perbedaan kultural dan adat-istiadat yang mengekang. Tokoh-tokoh novel ini dibunuh satu-satu untuk mengakhiri cerita. Hayati tenggelam dalam kecelakaan kapal van den Wijck di Samudra Hindia. Sementara Zainuddin mati merana dalam penyesalan. Continue reading Hamka dan Nasib Sebuah Roman

Sinisme Pelancong dan Ironi Pariwisata

Oleh Deddy Arsya

Cerita-cerita perjalanan menjadi populer kembali dewasa ini. Majalah-majalah traveling berlahiran. Rubrik jalan-jalan hadir setiap akhir pekan nyaris pada semua suratkabar. Buku-buku dengan genre ini dengan gampang dapat ditemui pada rak-rak toko buku. Perkembangan ini tampak paralel dengan promosi pariwisata yang sedang hingar-bingar disorakkan pemerintah nyaris di seluruh daerah dan kota, bahkan dalam skala bangsa.

Merobek Sumatra karya Fatris MF ini (diterbitkan penerbit Serambi, April 2015) berpotensi menjadi bagian dari gejala massif tersebut. Buku ini berhasil selamat hanya karena pandangannya yang sinis terhadap pariwisata dan bagaimana penulisnya mengolah ironi hayat-sosial-kultural dunia wisata menjadi terasa tragik ke hadirat pembaca. Continue reading Sinisme Pelancong dan Ironi Pariwisata

Rusli dan Imajinasi Seksual

Oleh Deddy Arsya

Saya akan membicarakan puisi-puisi Rusli Marzuku Saria dari sudut pandang bagaimana ia memetaforkan bagian-bagian tubuh-seksuil; bagaimana ia menggambarkan hasrat (desire) manusia [laki-laki] akan bagian-bagian tubuh [perempuan]. Tulisan ini baru sebatas memperkenalkan satu sudut sempit yang tampak diabaikan dari luasnya bangunan kepengarangan Rusli; suatu pembicaraan di permukaan yang belum menyentuh kajian-kajian yang lebih analitik. Continue reading Rusli dan Imajinasi Seksual

Sejarah ala Sutan Rajo Endah  

Dulu orang-orang Minangkabau ‘berlomba-lomba’ menjadi Indonesia. Ketika tahun 1932, pelajaran bahasa Minang hendak dimasukkan Belanda sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah, banyak kaum bumiputra protes. Buku-buku tata bahasa Minang yang pernah ditulis, semisal ‘Pandai Bahaso Minang’, dicemooh, diplesetkan sebagai ‘Pandia Bahaso Minang’.

Ini tidak hanya kecendrungan Minangkabau semata. Pada waktu yang bersamaan di Kutaraja, sebuah kota besar di Aceh, rakyat mengadakan pawai akbar memprotes keputusan pemerintah Belanda untuk menggunakan bahasa Aceh di sekolah-sekolah pribumi setempat. Hal yang juga terjadi di Surakarta di Jawa. Continue reading Sejarah ala Sutan Rajo Endah  

Kapal-kapal Dai Nippon di Laut Kita

Oleh Deddy Arsya

Ketika dunia perkapalan dan pelayaran kita sedang berada di masa-masa gelap seperti sekarang, buku ini memang patut untuk dibaca. Penetrasi Lewat Laut: Kapal-kapal Jepang di Indonesia  Sebelum 1942, diterbitkan Penerbit Ombak tahun ini (2011).  Dalam buku ini, Gusti Asnan mendiskusikan bagaimana Jepang menjadi kekuatan besar dalam dunia perkapalan dan pelayaran di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara sebelum tahun 1942. Continue reading Kapal-kapal Dai Nippon di Laut Kita

Riuh dan Sunyi ‘Perempuan Bawang dan Lelaki Kayu’

Oleh Deddy Arsya

Sebuah lagi buku sastra pengarang Sumatera Barat terbit tahun ini. Lingkar Pena (April 2010) menerbitkan sekumpulan cerita pendek Ragdi F. Daye (Ade Efdira) dengan judul Perempuan Bawang dan Lelaki Kayu. Buku ini memuat limabelas cerita pendek yang pernah diterbitkan beberapa surakabar Jakarta dan daerah dalam rentang tahun 2005-2008. Continue reading Riuh dan Sunyi ‘Perempuan Bawang dan Lelaki Kayu’