Geografi Kesejarahan (Historical Geography): Pengantar Singkat

martin waldeseemuller

oleh Deddy Arsya

  • Sejak awal, geografi dan sejarah adalah disiplin akademik yang terpisah. Pada mula perkembangannya, geografi kesejarahan (historical geography) tidak ditetapkan sebagai suatu sub-disiplin khusus.
  • Bahkan, banyak ahli geografi (geographer) yang mempertanyakan kemungkinan menyatukan antara ‘ruang’ dan ‘waktu’; antara geografi (wilayah spasial Bumi) dan sejarah (perubahan manusia dalam masa).
  • Sebagian besar karya yang ditunjuk oleh para sarjana sebagai mewakili ‘geografi kesejarahan’ pada mulanya kebanyakan berkaitan dengan rekonstruksi lanskap masa lalu.
  • Dalam beberapa tahun terakhir, dan diilhami oleh ‘pergantian budaya’ yang menjadi ciri sebagian besar ilmu pengetahuan manusia sejak tahun 1970-an dan seterusnya, pengkaji geografi yang berkaitan dengan sejarah telah menganalisis cara lingkungan alam berkembang dan dibangun secara historis.
  • Geografi kesejaraan merupakan bidang kajian yang berusaha untuk membangun narasi sejarah dengan mempertanyakan hubungan yang diterima secara umum antara waktu dan ruang; narasi teleologis yang berujung pada gagasan ‘kemajuan’, ‘bangsa’, atau ‘demokrasi’ dengan demikian muncul sebagai perkembangan yang bergantung secara historis dan terikat secara geografis.
  • Geografi kesejarahan mencoba mencari relasi antara ‘first nature’ dengan ‘second nature’; yang pertama adalah lingkungan alam di luar manusia; yang kedua adalah lingkungan dalam dari manusia itu sendiri.
  • Dewasa ini, bidang ini (geografi kesejarahan) semakin penting mengingat perubahan lingkungan material (material world) yang semakin cepat (baik secara kualitatif maupun kuantitatif) akibat gejala kapital-industrial dari modernitas. “Historical capitalism has forced ‘quantitative’ and ‘qualitative’ changes on the material world,” demikian tulis Ulf Strohmayer, dalam “Historical Geographical Traditions” dalam Key Concepts in Historical Geography, John Morrissey dkk..
  • Komodifikasi alam (komodifikasi = perubahan fungsi sesuatu menjadi komoditas/barang komersial) telah meningkat dalam periode sejarah tertentu. Produksi yang bersifat agraria setelah ‘penemuan’ Dunia Baru dan terutama setelah Revolusi Industri, menciptakan ‘metabolisme’ yang sepenuhnya baru dengan alam, sedangkan ‘bio-revolusi’ saat ini menjanjikan cara yang lebih radikal untuk memodulasi dan merekayasa alam. Dalam banyak kasus, tujuan utama semua itu adalah untuk memaksimalkan laba, sesuai dengan garis umum kapitalisme.
  • Krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan dewasa ini merupakan perubahan besar dalam hubungan sosial kita dengan alam. Begitulah dampak manusia pada dunia material yang oleh banyak ilmuwan sekarang mengklaim bahwa kita telah memasuki era sejarah baru, Anthropocene. Cara berpikir relasional yang baru  (antara sejarah dan geografi) akan diperlukan untuk mengetahui perubahan yang berpotensi mengubah hidup ini.

(Referensi: John Morrissey dkk., Key Concepts in Historical Geography.)

Leave a comment